Tahun
1995 M / 1415 H Merupakan Tahun yang penuh sejarah dan dinamika, dimana pada
saat itu seluruh guru Pondok Pesantren Ramadhan yang beralamat di RT 05
Kelurahan Teratai, Muara Bulian, Kabupaten Batang Hari meninggalkan Pesantren
tersebut dikarenakan ketidaksesuaian visi dan misi pendirinya(yayasan) dengan
guru-gurunya. Kejadian itu tepatnya pada bulan Ramadhan tahun 1415 H.
Kejadian
tersebut di dengar oleh Bupati Batanghari Bapak H. Saman Khatib, SH.
Selanjutnya Bupati Batanghari meminta untuk diadakan pertemuan dengan guru-guru
Pondok Pesantren Ramadhan (Drs.M.Lohot Hasibuan, MN. Parlindungan Hasibuan,
Ahmad Hasan Daulay) di rumah dinas Bupati Batanghari pada tanggal 3 syawal 1415
H. Pertemuan itu menghasilkan kesimpulan bahwa semua guru harus kumpul kembali,
dan guru yang sudah pulang ke Tapanuli dijemput oleh MN. Parlindungan Hasibuan
untuk meneruskan perjuangan Pesantren Ramadhan dengan nama yang lain, di gedung
Ex. MTsN Muara Bulian yang berlokasi di tanah Pemda Batanghari yang sudah di
pinjam pakaikan kepada Yayasan Pendidikan Islam Muara Bulian.
Para
guru (Drs. M.Lohot Hasibuan, MN. Parlindungan Hasibuan, Ahmad Hasan Daulay, H.
Muallim Hasibuan) sepakat untuk menempati gedung tersebut. Kemudian satu
persatu santri Pondok Pesantren Ramadhan yang sudah berhenti mulai berdatangan
kembali. Proses belajar mengajar yang terbengkalai dan belum tuntas di
Pesantren Ramadhan dilanjutkan kembali di tempat yang baru, ada yang duduk di
kelas satu, kelas dua. Kelas tiga dan kelas empat.
Seiring
berjalannya waktu, perencanaan pondok pesantrenpun dimantapkan dan
dirampungkan. Bertepatan pada bulan Zulhijjah tahun 1415 H, Drs.M.Lohot
Hasibuan, MN. Parlindungan Hasibuan, Ahmad Hasan Daulay, H. Muallim Hasibuan
sepakat untuk memberi nama dengan Pondok Pesantren Zulhijjah dengan Pembagian
tugas sebagai berikut:
1.
Pimpinan : Drs. KH.M.Lohot Hasibuan
2.
Wakil Pimpinan : KH. MN.Parlindungan Hasibuan
3.
Kepala MTs : KH. Ahmad Hasan Daulay
4.
Kepala MA : KH. Muallim Hasibuan
Rencana
telah disiapkan, proses belajar mengajarpun sudah berjalan normal, administrasi
sekolahpun sudah mulai dilengkapi sesuai dengan kemampuan guru pada saat itu.
Ternyata tidak semua yang direncanakan berjalan dengan mulus, surat izin
operasional MTs belum turun-turun. Maka solusinya, muncullah ide untuk membuat
SMP, dengan harapan izin operasional SMP lebih cepat keluar, dan anak-anak bisa
mengikuti Ujian Nasional.
Alhamdulillah,
dengan tolongan Allah SWT, dalam waktu tiga bulan Surat Izin Operasional SMP
Pondok Pesantren Zulhijjah dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Departemen
Pendidikan Nasional Propinsi Jambi pada tahun 1998.
Pada
saat itu santri yang lama tetap menunggu keluarnya izin operasionaal Madrasah
Tsanawiyah (MTs). Santri baru sebagian di daftar di SMP dan sebagian lagi di
MTs. Dengan perjalanan waktu yang sangat melelahkan dan perjuangan yang penuh
lembah dan ngarai, onak dan duri izin MTspun keluar sehingga di Pondok
Pesantren Zulhijjah terdiri dari:
Madrasah
Tsanawiyah Pondok Pesantren Zulhijjah (MTs PP Zulhijjah)
Sekolah
Menengah Pertama Pondok Pesantren Zulhijjah (SMP PP Zulhijjah)
Madrasah
Aliyah Pondok Pesantren Zulhijjah (MA PP Zulhijjah)
Seiring
meningkatnya jumlah santri Pondok Pesantren Zulhijjah, ruang dan tempat
belajarpun tidak memadai dan biayapun tidak mencukupi, akhirnya untuk efesiensi
tempat dan pembiayaan maka pada tahun 2001 MTs PP Zulhijjah di gabung ke SMP PP
Zulhijjah, dan selanjutnya tahun 2005 MA PP Zulhijjah menjadi SMA PP Zulhijjah
sampai sekarang.
Alhamdulillah
sekarang ini PP Zulhijjah sudah memiliki tanah dan bangunan sendiri, walaupun
belum mencukupi 100% dengan jumlah santri 783 orang,dan semuanya mukim (tinggal
di asrama atau pondok).
0 komentar:
Posting Komentar